ZIGI – Ed Sheeran mirilis album kelima berjudul Subtract pada Jumat, 5 Mei 2023. Album tersebut keluar sehari setelah hasil sidang yang menyatakan dirinya tidak bersalah dalam kasus pelanggaran hak cipta. Sebelumnya Ed Towsend menuduh lagu Thinking Out Loud menyalin progresi akor Let’s Get It On.
Sama seperti empat album lainnya, Ed Sheeran tetap menggunakan simbol matematika untuk menamai album terbaru. Apa alasannya? Simak fakta lengkap album Subtract milik Ed Sheeran di bawah ini.
Baca juga: Ed Sheeran Sebut akan Berhenti Bermusik Jika Terbukti Plagiat
1. Alasan Pakai Simbol Matematika

Album pertama Ed Sheeran rilis pada tahun 2011 diberi nama Plus (+) dengan gradasi warna oranye. Kemudian dilanjutkan dengan Multiply (x) warna hijau tahun 2014, Divide warna biru tahun 2017, Equals (=) warna merah, dan terbaru Subtract (-) warna kuning. Dalam wawancara dengan Project NZ, seperti dikutip dari UPROXX, ide awal penggunaan simbol bermula ketika ia menolak untuk muncul di wajah album.
Lewat beberapa diskusi, diputuskan simbol perhitungan dipadu dengan warna mencolok cocok untuk konsep album Sheeran. Sehingga ketika muncul perpaduan simbol dan warna di iklan ataupun poster, masyarakat akan langsung paham Ed Sheeran tengah merilis album baru.
2. Album Subtract Bercerita Tentang Depresi Ed Sheeran

Sahabat Taylor Swift ini telah menggarap Substract selama 10 tahun. Salt Water, Dusty, Spark, No Strings, Boat, Wildflowers, Life Goes On, Sycamore, Curtains, The Hills of Aberfeldy, Stoned. Moving, Colourblind, Toughest, Vega, Borderline, End Of Yout, dan Eyes Closed nyaris semuanya dibawakan dalam format akustik.
Sebagian besar lagu yang ia persembahkan berisi momen-momen dalam kehidupan Sheeran yang penuh depresi, seperti yang ditulis di Instagram, “Dalam rentang satu bulan, istriku yag tengah hamil didiagnosa tumor. Ia tidak bisa menerima perawatan sebelum melahirkan. Sahabat yang sudah seperti saudara bagiku, Jamal, meninggal mendadak. Dan tiba-tiba aku harus berdiri di pengadilan mempertahankan integritas dan karierku sebagai penulis lagu.”
- Editor: Erika Rizqi Rachmani