ZIGI – Miklos Sunario, pemuda asal Indonesia tuai perhatian publik. Pria berusia 19 tahun ini menyampaikan pidato soal penerapan teknologi AI di Forum Kemitraan ECOSOC Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Hal ini diungkapkan Miklos melalui lama LinkedIn pada pekan lalu. Lantas siapa Miklos Sunario? Yuk kenalan lebih dekat dengan sosok Miklos Sunario. Simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Kisah Deris Nagara, Asal Ciamis Jadi Presiden BEM Columbia University
1. Pidato Miklos Sunario di PBB

Miklos Sunario mengunggah pengalamannya ketika menyampaikan pidato di PBB pada Selasa, 7 Februari 2023 di laman LinkedIn.
“Saya mendapat kehormatan luar biasa untuk berbicara di Forum Kemitraan ECOSOC Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) atas nama perusahaan saya, EduBeyond,” tulis Miklos Sunario dikutip Zigi.id dari lama LinkedInnya pada Selasa, 14 Februari 2023.
Dalam pidato yang disampaikannya, Miklos menyoroti tingkat pendidikan yang saat ini berjalan. Menurutnya, pendidikan terkesan membosankan sebelum mengenal teknologi.
“Ide pendidikan adalah satu ukuran apakah Anda bagian dari 2,3 persen yang memiliki kemampuan belajar atau 80 persen yang menganggap sekolah itu tidak menarik dan membosankan. Namun, dengan teknologi yang dipersonalisasikan hingga maksimal bisa menjadi pembelajaran yang menarik di mana 31,9 persen dari semua anak SMA mengalami gangguan kecemasan, ” ujar Miklos Sunario dalam pidatonya.
2. Pendiri EduBeyond

Meski saat ini masih seorang mahasiswa, Miklos Sunario memiliki sebuah perusahaan yang bergerak di bidang sosial pendidikan bernama EduBeyond. Perusahaan ini sudah berdiri sejak Juni 2020 dan bekerja sama dengan Universitas Harvard, UC Barkeley, UofT dan UBC.
Miklos sendiri menjabat sebagai Executive Director dan Co-founder. Sementara perusahaan ini didirikan bertujuan untuk menghilangkan kesenjangan pendidikan dengan mengintegrasikan kecerdasan buatan dan elemen gamifikasi ke dalam LMS Solution untuk mencakup semua permasalahan yang ada.
3. Tergabung di The Cansbridge Fellowship

Miklos tergabung ke dalam The Cansbridge Fellows yakni sebuah perserikatan siswa Kanada yang bergerak di bidang kepemimpinan. Miklos menjadi satu dari 17 siswa Kanada yang terpilih dalam The Cansbridge Fellows.
“Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa saya dipilih sebagai satu dari 17 siswa Kanada yang bergabung di The Cansbridge Fellowship. Cansbridge Fellowship adalah jembatan Kanada ke dunia, kita masing-masing diharapkan untuk membangun hubungan yang kuat ke luar negeri,” tutur Miklos Sunario.
Sementara ia dibekali uang senilai US$ 10 ribu atau senilai Rp151 juta untuk pelatihan khusus di Bay Area. Tidak sedikit dari para anggota juga diberikan kesempatan untuk magang di Asia.
4. Pendidikan

Miklos Sunario rupanya melanjutkan pendidikan untuk jenjang diploma di Kanada. Ia masuk kuliah di Sir Winston Churchill Sesondary School dengan jurusan Matematika pada 2019 hingga 2021. Ia akhirnya lulus dengan IPK tinggi yakni 38 dari 45 dengan gelar IB Diploma Matematika.
Kemudian ia melanjutkan pendidikan sarjana di The University of British Columbia pada 2021 dengan mengambil jurusan Applied Science dan konsentrasi pada Komputer dan Teknik Sipil. Miklos diperkirakan akan lulus pada 2025.
Demikian fakta-fakta menarik terkait Miklos Sunario, pemudia berusia 19 tahun dari Indonesia yang buat kagum publik karena pidatonya di PBB. Miklos tuai pujian karena penyampaiannya terkait hubungan teknologi AI dengan pendidikan.
Baca Juga: Profil Gracia Paramitha, Co-Founder Indonesian Youth Diplomacy
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara


Artikel ini kerjasama antara Zigi dan Sevima.