ZIGI – Supermodel kakak beradik, Gigi Hadid dan Bella Hadid kembali bersuara atas penindasan terhadap warga Palestina yang dilakukan aparat Israel. Melalui Instagram, keduanya menyoroti peristiwa di Masjid Al Aqsa, Yerusalem.
Namun sayang, Bella Hadid mengaku mendapat kesulitan dari Instagram karena postingannya tersebut. Apa yang terjadi? Simak kejadian selengkapnya yuk!
Gigi Hadid dan Bella Hadid Bela Warga Palestina

Gigi dan Bella sama-sama membagikan ulang sebuah video yang merekam aksi tentara Israel terhadap warga Palestina yang sedang beribadah di Masjid Al Aqsa pada 15 April 2022.
“Sulit dimengerti, mengapa tentara harus menyerang sebuah masjid di masa hari raya umat Muslim (bulan ramadhan). Apakah ini memang diperlukan atau kah ini bentuk teror terhadap umat beragama?,” ungkap Gigi Hadid.
Senada dengan sang kakak, Bella Hadid mengajak 51 juta pengikutnya di Instagram untuk melihat kejadian mengerikan tersebut di tanah suci Yerusalem.
“Ini adalah tanah dimana Yesus lahir. Dimana setiap agama memiliki tempat untuk disebut rumah. Untuk berdoa. Untuk berada di sana. Untuk hidup. Tapi melakukannya terhadap satu kelompok, ketika berdoa, di bulan suci ramadhan, sangat mengerikan,” ucap Bella.
Instagram Bella Hadid Bermasalah

Berbeda dengan Gigi Hadid, Bella Hadid lebih banyak mengunggah konten terkait penyerangan Masjid Al Aqsa. Akibatnya, Instagram mantan pacar The Weeknd tersebut mengalami shadow banned.
“Instagram melumpuhkanku untuk posting di story, secara khusus untuk konten Palestina. Ketika aku mengunggah tentang Palestina, aku langsung mengalami shadow banned dan hampir 1 juta dari kalian tidak bisa melihat story dan postinganku,” ujar Bella.
Ini bukan kali pertama Bella Hadid mengeluh Instagram menyulitkannya untuk bersuara mengenai kejadian yang dialami warga Palestina.
Diketahui, Bella Hadid dan Gigi Hadid memiliki darah Palestina dari ayahnya, Mohammed Hadid. Dari peristiwa penyerangan di Masjid Al Aqsa, sebanyak 150 korban luka-luka.
Baca juga: 10 Artis Hollywood Dukung Palestina, Bella Hadid Turun ke Jalan
- Editor: Maria Margaretha