ZIGI – Penyanyi Kesha hampir meninggal ketika menjalani pembekuan sel telur. Pasalnya, kejadian ini cukup jarang terjadi bagi wanita yang ingin membekukan sel telur mereka. Program ini dijalaninya pada awal tahun lalu dan menjadi pengalaman buruk baginya.
Meski nyawanya hampir tidak tertolong, Kesha sudah bisa beraktivitas seperti sedia kala. Lantas bagaimana awal Kesha hampir meninggal usai jalani pembekuan sel telur? Yuk simak ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Celine Dion Idap Penyakit Saraf Langka, Tur Konser 2023 Ditunda
Kesha Hampir Meninggal Usai Pembekuan Sel Telur

Belum lama ini, Kesha mengadakan wawancara dengan majalah SELF. Pelantun Tik Tok ini ungkapkan bahwa dirinya mengalami komplikasi usai menjalani pembekuan sel telur. Akibat komplikasi tersebut, Kesha hampir meninggal dunia.
“Saya hampir mati di bulan Januari (2022),” ujar Kesha dilansir dari SELF pada Jumat, 23 Juni 2023.
Gejala dari komplikasi tersebut baru telihat setelah beberapa minggu menjalani pembekuan sel telur. Kala itu, Kesha tampil di Bahama untuk malam tahun baru. Sebab rasa lemas yang dialaminya, penyanyi kelahiran California ini segera ke rumah sakit.
Dokter mendiagnosa bahwa ada komplikasi serius dari prosedur kesuburan. Setelah itu, Kesha dipindahkan ke Rumah Sakit di Miami. Setelah mendapatkan perawatan selama sembilan hari, kesehatan Kesha mulai membaik.
“Saya akhirnya merasa tetapi butuh beberapa bulan,” imbuhnya.
Seperti yang diketahui, Kesha memutuskan untuk tidak menjalani hubungan dengan siapapun. Prosedur yang dilakukannya ini bertujuan untuk menjaga kesuburannya mengingat usianya kini sudah 36 tahun. Oleh sebab itu, ia selalu menghormati mereka yang mengambil prosedur ini.
“Dan saya mendukung semua orang yang melakukan itu dan (menghormati) tubuh Anda,” tutur Kesha.
Kesha Derita Autoimun CVID

Pada 2022, Kesha mengetahui dirinya didiagnosa penyakit autoimun bernama imunodefisiensi variabel umum (CVID) di mana penyakit ini menyebabkan seseorang berisiko alami infeksi berulang dan berpotensi serius.
Melansir dari Mayo Clinic, CVID adalah kelainan sistem kekebalan yang menyebabkan seseorang memiliki kadar protein rendah sementara protein tersebut berguna untuk membantu seseorang melawan infeksi.
CVID diderita sekurag 25 ribu hingga 50 orang di dunia. Hingga sekarang, belum diketahui penyebab dari penyakit autoimun tersebut.
Terkait penyakit yang dideritanya, Kesha sempat menyembunyikan dari penggemar dan publik. Sebab, ia ingin dikenal sebagai orang yang ceria dan menyenangkan.
“Saya hanya tidak ingin menjadi gadis yang cengeng dan istimewa. Juga, imej saya adalah pergi keluar dan bersenang-senang,” tutur Kesha.
Awalnya, ia mencari perawatan medis setelah merasakan lelah dan lesu setiap hari. Bahkan ia tidak menerima wawancara karena merasa sangat lelah.
“Saya mengalami kesulitan untuk mengatakan tidak pada wawancara atau pemotretan karena saya tidak ingin membiarkan satu kesempatan saya hilang dengan tidak dapat memenuhi setiap permintaan. Itu menyebabkan kelelahan yang parah secara fisik dan mental,” imbuhnya.
Setelah didiagnosis CVID, Kesha memutuskan untuk hiatus untuk sementara waktu. Kesha memilih istirahat dan banyak tidur untuk memulihkan kondisi kesehatannya.
Menjaga kondisi kesuburannya, Kesha mengambil metode pembekuan sel telur. Sayangnya, ia hampir tewas karena alami komplikasi usai prosedur tersebut. Kendati demikian, ia kembali pulih setelah mendapatkan pertolongan medis.
Baca Juga: Kronologi Joji Dipaksa Tampil di Coachella Saat Sakit
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara