ZIGI – Sedari kecil Irfan Hakim selalu diminta oleh kedua orang tuanya agar menjadi Ustaz. Namun cita-cita tersebut tidak terwujud karena ia lebih menikmati profesi sebagai pembawa acara. Suatu hari, Irfan mengaku sempat sakit hati dengan pernyataan merendahkan dari artis baru hijrah soal profesinya sebagai MC Dangdut.
Gara-gara perkataan artis baru hijrah tersebut, Irfan Hakim pernah ingin mundur dari acara religi di salah satu televisi swasta. Simak pengakuan lengkapnya di bawah ini.
Baca juga: Mata Merah, Irfan Hakim Sempat Dicurigai Pakai Narkoba oleh BNN
Irfan Hakim Tersinggung dengan Artis Baru Hijrah

Meski tidak menjadi Ustaz seperti yang diinginkan orang tau, Irfan Hakim punya cara sendiri mewujudkan cita-cita tersebut. Yaitu dengan menjadi MC untuk acara-acara religi.
“Seneng sekali kalau dapat (tawaran) di acara religi, acara sahur. Seneng banget karena membahagiakan orang tua. Ya aku selalu mengingatkan menjadi Ustaz itu tidak selalu harus di atas mimbar gitu,” Irfan menjelaskan kepada Abdel, dikutip Zigi.id dari channel YouTube Abdel Achrian.
Namun ada satu momen yang membuat ia tersinggung gara-gara beberapa artis hijrah yang mempertanyakan pilihannya jadi MC Dangdut, “Sejujurnya gue pernah sedikit tersinggung sih sama temen-temen hijrah. Ngomong kalau ‘Gimana mau masuk surga lu, masih jadi MC Dangdut’.”
Artis tersebut menyindir Irfan secara langsung di hadapan ribuan orang saat acara Hijrah Fest. Menurut pria 47 tahun ini, perkataan sang artis keluar usai ia memuji acara yang menawarkan banyak program syariah, mulai dari kos-kosan hingga tabungan.
“Kalau ada jaminan masuk surga sih gue mau, bercanda gitu. Terus dibales (kayak gitu). Gue cuma senyum aja. Maksud gue, bebas orang berhijrah, punya pendapat sendiri. Tapi jangan mendiskreditkan ‘Ini neraka, ini surga’. Dangdut mana yang lu tonton?” Irfan bercerita dengan kesal.
Perkataan tersebut membuat Irfan Hakim merasa tidak pantas ketika diminta untuk membawakan acara religi. Ia bahkan pernah menyatakan mundur dari acara Hafiz Indonesia yang telah dibawakan selama 9 tahun.
- Editor: Erika Rizqi Rachmani