ZIGI – Mantan idol dan aktor Thailand Ryu Athit kejutkan publik dengan kehidupannya sekarang. Pasalnya, Ryu kini menjadi seorang gelandangan dan penjual pakaian bekas di pinggir jalan negeri Gajah Putih tersebut.
Ryu Athit merupakan aktor remaja yang dulunya sangat populer di tahun 90-an. Namun, akibat kesehatan mental yang dialaminya membuat Ryu mundur dari dunia hiburan. Lantas bagaimana nasib Ryu Athit sekarang? Simak yuk ulasan selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Dituding Lakukan Kekerasan, Karier Build Jakapan Ditangguhkan Agensi
1. Ryu Athit Jadi Gelandangan dan Jual Barang Bekas

Heartthrob Arthit Taongsawatrat atau dikenal dengan Ryu Athit telah meninggalkan dunia hiburan Thailand sejak 15 tahun yang lalu. Baru-baru ini terdengar kabar bahwa aktor yang sempat populer di era 90-an ini jadi gelandangan.
Melansir dari 8 Days, Ryu Athit juga jual pakaian dan barang-barang bekas di pinggir jalan untuk mencukupi kebutuhan sehari-harinya. Hal ini terlihat dari foto Ryu yang viral di mana ia duduk sembari menjaga dagangannya. Ia mengenakan kemeja berwarna merah muda dan tas selempang berwarna orange.
Ia hidup di jalanan karena disebut telah menghabiskan banyak uang di waktu muda dan mengalami kebangkrutan. Bahkan ia tidak memiliki tempat tinggal, selama ini Ryu hanya tidur di pinggir jalan. Untuk mandi, Ryu harus memanfaatkan keran yang tersedia di luar.
2. Alami Gangguan Mental Bipolar

Di tengah popularitasnya kala itu, Ryu sering dipanggil untuk pemotretan dan dikenal banyak orang. Sayangnya, kondisi berubah ketika ia diberitakan mengalami masalah kesehatan mental dan didiagnosa bipolar.
Kabar ini cukup tabu di masyarakat dan menganggap bahwa masalah kesehatan tersebut merupakan penyakit seperti gila dan tidak sehat secara mental. Selama 10 tahun ia berjuang keras untuk menyembuhkan penyakit mentalnya tersebut.
Ia bolak-balik dari rumah sakit dan bahkan pindah agama ke Buddha untuk mengatasi kondisi itu. Akibatnya hubungan asmaranya pun juga tidak berjalan dengan baik. Ryu menikah dua kali namun semuanya berujung perceraian.
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara