ZIGI – Nindy Ayunda mendatangi Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) pada Kamis, 6 April 2023. Pelantun lagu Cinta Cuma Satu ini mengaku mendapatkan ancaman dan diintimidasi oleh oknum TNI setelah ia berkunjung ke Palembang baru-baru ini.
Tak cuma itu, Nindy juga telah melaporkan masalahnya ini ke Pusat Polisi Militer Tentara Nasional Indonesia atau Puspom TNI. Simak berita selengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Kasus Dugaan Penyekapan oleh Nindy Ayunda Naik ke Penyidikan
Kronologi Nindy Ayunda Ngaku Dapat Ancaman
Masalah yang menimpa Nindy Ayunda berawal ketika ia berangkat ke Palembang untuk menemui seseorang. Kala itu, ia datang bersama dengan seorang teman perempuannya. Nindy tak merinci maksud kepergiannya ke Palembang. Namun ketika sampai di rumah orang yang dituju, ia mengaku dihadang oleh sekelompok orang.
“Saya datang ke sana ingin menemui seseorang dengan niat baik tanpa ada niat sesuatu yang buruk. Setibanya di sana saya langsung ke rumahnya, ternyata saya dihadang 10 preman. 10 preman ini mengintimidasi saya tapi alhamdulillah saya bisa keluar dari perkampungan tersebut,” kata Nindy dikutip Zigi.id dari YouTube Intens Investigasi pada Jumat, 7 April 2023.
Setelah mengalami hal itu, ia kembali ke Jakarta pada Minggu, 2 April 2023. Namun, Nindy merasa bahwa teror tersebut berlanjut ketika ia berada di rumahnya di kawasan Kebayoran. Dia mengatakan ada orang yang mencari Dito Mahendra padanya.
“Pada saat itu pembantu saya naik ‘Ibu ada orang yang mencari Pak Dito’. Nah (saya tanya) ‘Orang ini siapa?’ (ART jawab) ‘saya gak tahu siapa’. Saya langsung suruh ART buat kunci semuanya, tiba-tiba ramai datang 3 orang, 10 orang dan itu semua oknum dari TNI,” imbuhnya.
Nindy Ayunda Lapor ke LPSK
Nindy pun panik dan tak bisa tidur dengan masalah yang terjadi. Ia juga terpikirkan apakah kedatangannya ke Palembang tersebut menjadi sebuah masalah untuknya.
“Saya langsung panik ‘Ada apa ini? Apakah kedatangan saya ke Palembang ini membuat ancaman untuk oknum TNI tersebut’,” ujar penyanyi 34 tahun tersebut.
Setelah itu, Nindy melaporkan kejadian yang menimpanya ini pada Puspom TNI. Ia juga meminta perlindungan ke LPSK sebab kejadian tersebut sudah membuatnya trauma.
“Saya meminta perlindungan LPSK atas terkaitnya peristiwa teror dan ancaman terhadap saya dan keluarga yang dilakukan sejak hari Minggu dan peristiwa ini sudah sangat menimbulkan trauma,” tutur Nindy.
Nindy Ayunda mengaku kejadian ini membuatnya sulit untuk bertemu dengan anak-anaknya. Hal itu lantaran dia tak ingin orang-orang tahu pergerakannya kemana saja.
Baca Juga: Kata Pihak Nindy Ayunda Soal Penjemputan Paksa Dugaan Kasus Penyekapan
- Editor: Indriane
-
-
