ZIGI – Simon Leviev kembali terjerat masalah hukum usai diduga telah menunjukkan Surat Izin Mengemudi (SIM) palsu pada 2019 silam. Hingga kini, penipu Tinder ini tengah diburon oleh pihak kepolisian Spanyol.
Kasus penipuan yang dilakukan Simon Leviev ini kembali dibuka setelah film Netflix Tinder Swindler yang menyangkut namanya ramai diberitakan media. Simak ulasan lebih lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Viral di Twitter, Kisah Korban Tinder Swindler Versi Indonesia
Simon Leviev Jadi Buronan Setelah Tunjukkan SIM Palsu

Melansir dari Daily Mail, Simon Leviev tengah diselidiki atas kasus SIM palsu kepada kepolisian Spanyol pada 2019 lalu. Kasus ini bergulir setelah Leviev mengendari Maserati Levante ke sebuah pantai di Selatan Tarifa, Spanyol.
Kasus tersebut hampir ditutup oleh pihak kepolisian setelah tiga tahun terakhir. Namun petugas spesialisasi yang mengatasi dokumen palsu menonton film Netflix yang menyangkut tentang Simon Leviev, Tinder Swindler.
Oleh sebab itu, kini pihak polisi kota Pelabuhan Algeciras Spanyol Selatan meminta kepada pihak pengadilan untuk menyelidiki kembali atas kasus 2019 terhadap pria yang memiliki nama asli Shimon Hayut ini.
Belum diketahui apakah surat perintah penangkapan kepada Simon Leviev hanya berlaku untuk di Spanyol atau seluruh dunia hingga dapat menyebabkan penahanan pria berusia 31 tahun ini.
Kronologi Simon Leviev Melakukan Penipuan SIM di 2019

Pertemuan Simon Leviev dengan polisi terjadi pada 30 Januari 2019 setelah polisi mendapatkan laporan bahwa mobil Maserati yang dikendarainya terjebak di sekitar pantai Los Lance Sur di Selatan Tarifa, Spanyol.
Saat petugas tiba, Leviev diketahui bersama dengan seorang perempuan berambut pirang berasal dari Rusia yang menenteng tas Hermes senilai 7.500 poundsterling (Rp137 juta). Sementara Leviev mengenakan kemeja merek Gucci senilai 370 poundsterling (Rp6,7 juta).
Polisi mengatakan bahwa pria asal Israel ini mengeluarkan surat izin mengemudi (SIM) atas nama Michael Bilton setelah diminta menunjukkan identitasnya. Setelah memperlihatkan SIM, truk derek menarik mobil senilai Rp1,4 miliar tersebut yang merupakan sebuah mobil sewaan.
Awalnya polisi merasa curiga dengan SIM yang ditunjukkan oleh Leviev namun tidak ada penangkapan yang dilakukan. Selagi menunggu penyelidikan yang sedang berlangsung, pasangan itu langsung diizinkan untuk kembali dengan naik taksi setelah memberikan sebuah alamat kepada pihak kepolisian.
Akhirnya polisi melakukan penyelidikan atas pria yang mengaku Bilton tersebut atas dugaan pemalsuan dan pelanggaran lalu lintas saat mengendarai mobil sport nya di kawasan pantai. Surat penggeledahan dan penangkapan dilayangkan oleh pihak pengadilan pada 2020 namun pria yang mengatasnamakan Michael Bilton ini tidak menghadiri persidangan.
Setelah ramai pemberitaan Simon Leviev karena film Netflix Tinder Swindler, pihak kepolisian akhirnya membuka kasus tersebut dan menemukan identitas aslinya.
Ini bukan kali pertama Simon Leviev terjerat kasus kriminal. Sebelum ramai kasus Tinder, Simon Leviev sempat menjalani hukuman di Israel setelah menggunakan paspor palsu di Yunani.
Baca Juga: Simon Leviev Buka Suara Usai Digugat Keluarga Bos Berlian Israel
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara