ZIGI – Ajudan Pribadi yang memiliki nama asli Akbar Peta Baharudin merupakan selebgram yang dekat dengan beberapa selebriti. Ia kerap memamerkan barang-barang mewah yang bahkan belum dimiliki oleh selebgram lainnya.
Ia saat ini terseret kasus penipuan dan penggelapan hingga Rp1,3 miliar dan saat ini diamankan di Polres Jakarta. Simak profil dan biodata Ajudan Pribadi di bawah ini.
Baca juga: 3 Fakta Ajudan Pribadi Ditangkap atas Dugaan Penipuan Rp1,3 Miliar
1. Keluarga Ajudan Pribadi

Pria asal Makassar ini merupakan anak keempat dari 6 bersaudara. Ia yang sukses di Jakarta membantu keuangan keluarga, termasuk sekolah kedua adiknya hingga biaya kelahiran sang kakak dan lain-lain.
Ketika usianya masih sepuluh tahun, Akbar pernah membantu sang nenek untuk memulung barang bekas. Tidak heran jika ia dikenal sangat sayang kepada neneknya yang sempat sakit.
2. Putus Sekolah Lanjut Jadi Kuli Bangunan

Akbar ternyata tidak pernah tamat sekolah karena ketika kelas 2 SMP ia memilih untuk mundur. Kondisi ekonomi orang tuanya yang tidak baik membuat Akbar terpaksa putus pendidikan. Kesempatan datang ketika Akbar dipanggil kerja sebagai kuli bangunan.
“Kerja, kerja, kerja. Di situlah pertama kali bisa beli motor. 2 tahun (jadi kuli bangungan). Waktu itu belum kenal bos-bos,” tuturnya kepada Denny Cagur dalam podcast yang tayang tahun 2019 lalu.
3. Awal Mula Pindah ke Jakarta

Akbar sempat menjual jajanan kacang di salah satu lapangan golf di Makassar. Ia juga menyediakan jasa pijat bagi para pegolf yang ingin bersantai. Saat itulah ia bertemu dengan Andi Rukman Karumpa, salah satu kontraktor besar di Indonesia.
“Yang kedua dia ngomong ‘Enak juga pijitan kamu’, terus dia ngomong nomor aku berapa. Terus tukaran nomor HP. Ternyata dia dateng ke Makassar lagi, telpon aku, begitu terus. (Dia ngomong) ‘ Kamu mau kerja di Jakarta?’”, begitu awal cerita Akbar bisa jadi ajudan pribadi.
Bos Akbar saat itu bahkan sempat melakukan test sebelum diajak ke Jakarta, “Disuruh beli rokok, terus uang kembalinya aku kasih. ‘Oh dia jujur pasti orangnya’. Kenapa? Karena walaupun kita S-1, S-2, S-3 kalau enggak jujur sama aja kita gak akan dipake sama orang.”
4. Pengalaman Kerja Sebagai Ajudan Pribadi
- Editor: Erika Rizqi Rachmani