ZIGI – Sosok Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo menarik perhatian publik lantaran parasnya yang tampan ketika menghadiri acara pernikahan Kaesang Pangarep dan Erina Gudono. Bukan orang sembarangan, Bhre Cakrahutomo merupakan seorang Raja Mankunegaran yang ke-10.
Ia diangkat menjadi Raja setelah meninggalnya Raja Mangkunegara IX pada Agustus 2021 lalu. Yuk kenalan lebih dekat dengan Raja muda Mangkunegaran, Solo. Simak profil dan biodata Bhre Cakrahutomo di bawah ini!
Baca Juga: 4 Fakta Panembahan Al Nahyan Nasution, Cucu ke-4 Jokowi Curi Perhatian
1. Diangkat Jadi Raja

Raja Mangkunegaran ke-IX, Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Arya (KGPAA) Mangkunegara IX meninggal dunia pada 13 Agustus 2021 karena sakit jantung. Setelah meninggalnya sang ayah, GPH Bhre Cakrahutomo Wira Sudjiwo diangkat menjadi Raja pada 12 Maret 2022 di Jumenengan Dalem oleh Prameswari Dalem Gusti Kanjeng Putri Mangkunegara IX.
Diangkatnya Bhre Cakrahutomo menjadi seorang Raja sempat menjadi polemik terkait agama yang dianutnya. Pasalnya, Gusti Bhre dikabarkan beragama Katolik namun pindah agama Islam setelah menjabat.
Kendati demikian, Pura Mangkunegaran menegaskan bahwa prosesi pengangkatan Raja dilaksanakan secara Islam mengingat Mangkunegaran adalah salah satu kerajaan Mataram Islam. Hal ini menegaskan terkait agama yang dianut Gusti Bhre.
2. Pendidikan Gusti Bhre Cakrahutomo

Bhre Cakrahutomo mengaku besar di Jakarta dan banyak menghabiskan waktu pendidikannya di kota tersebut. Meski tinggal di Jakarta, Gusti Bhre tetap bolak-balik ke Solo untuk membantu pekerjaan sang ayah yang kala itu menjabat sebagai Raja Mangkunegaran.
Bhre Cakrahutomo rupanya lulus dari Universitas Indonesia (UI) dengan mengambil jurusan Hukum. Hingga akhirnya lulus dengan gelar Sarjana Hukum pada 2019.
3. Keluarga Bhre Cakrahutomo

Bhre Cakrahutomo merupakan anak yang terlahir dari istri kedua Raja Mangkunegara IX yang bernama GPK Prisca Marina Yogi Supardi. Ia kini menginjak usia 25 tahun yang mana lahir pada 29 Maret 1997. Awalnya, Bhre bolak-balik Jakarta-Solo namun kini menetap di Solo setelah menjabat sebagai Raja Mangkunegara X.
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara