ZIGI – Pebulu tangkis muda Indonesia Daniel Marthin menjadi perhatian warganet setelah tampil di Piala Thomas 2020 dipasangkan dengan Mohammad Ahsan. Kemunculannya jelas menjadi satu hal menarik mengingat ganda putra tersebut terbentuk dari lintas generasi.
Mohammad Ahsan saat ini sudah memasuki usia kepala tiga sedangkan Daniel Marthin masih berumur 20 tahun. Oleh sebab itu, dalam artikel ini akan dibahas profil dan biodata Daniel Marthin lengkap yang dirangkum dari berbagai sumber. Yuk simak sampai habis!
Baca Juga: Profil dan Biodata Fajar Alfian: Agama, Pacar, Prestasi hingga Bisnis
1. Latar Belakang Daniel Marthin

Daniel Marthin adalah pemain bulu tangkis yang lahir di Jakarta, 31 Juli 2001 sehingga saat ini baru berusia 20 tahun. Saat ini, Zigi.id belum memperoleh informasi mengenai latar belakang keluarga Daniel khususnya nama orangtuanya. Selain itu, agama Daniel Marthin juga belum diketahui dan ia sangat tertutup di media sosial.
Pemilik tinggi badan 182 cm ini mengaku mengidolakan ganda putra The Daddies (Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan). Kerap menonton permainan The Daddies, Daniel bahkan sampai disebut sebagai penerus Mohammad Ahsan di nomor ganda putra Indonesia. Uniknya, di Piala Thomas 2020 kali ini Daniel dipasangkan dengan idolanya tersebut, Mohammad Ahsan.
2. Karier Daniel Marthin

Karier Daniel Marthin sebagai atlet bulu tangkis Indonesia dimulai sejak ia bergabung dengan PB Djarum tahun 2015. Setelah menimba ilmu di tempat tersebut, ia berhasil menjadi juara Asia Junior 2019 dan Juara Dunia Junior 2019 di sektor ganda putra.
Berbekal permainannya yang cukup apik, Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF) pernah menjuluki Daniel sebagai The Next Star. Tak hanya itu, BWF juga menobatkan Daniel Marthin dan pasangannya Leo Rolly Carnandi sebagai salah satu dari empat nominasi Pemain Paling Menjanjikan Eddy Chong 2019.
Kini di umur yang masih sangat muda, Daniel Marthin dipasangkan dengan idolanya Mohammad Ahsan untuk menggantikan Hendra Setiawan di ajang Thomas Cup 2020. Pasangan dadakan ini turun di pertandingan keempat dan menjadi harapan Indonesia agar bisa melangkah ke babak berikutnya.
Sayangnya pada pertandingan melawan wakil China Taipei, Lu Ching-yao/Yang Po-han, di babak penyisihan Grup A Piala Thomas 2020, keduanya belum bisa menyumbang poin untuk Indonesia. Berlaga di Ceres Arena, Ahsan/Daniel harus mengakui keunggulan pasangan Lu/Yang dengan skor 20-22, 21-17, 21-23.
“Saya rasa ini bagus juga buat kami, bagus juga buat Daniel. Di lapangan kami berusaha untuk enjoy. Kami di lapangan saling kasih masukan, walaupun Daniel junior saya tapi kalau saya mati dia juga kasih semangat juga buat saya, kasih masukan buat saya,” ujar Mohammad Ahsan usai laganya di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, dikutip Zigi.id dari laman PB Djarum, Kamis, 14 Oktober 2021.
- Editor: Hadi Mulyono