ZIGI – Remy Sylado adalah sastrawan, budayawan, penulis, dosen, hingga aktor Indonesia yang berkarier sejak era kepemimpinan Presiden Soekarno. Remy makin dikenal saat terlibat menghidupkan majalah Aktuil, majalah musik yang populer tahun 70-an.
Menginjak usai 77 tahun, Remy Sylado dikabarkan meninggal dunia usai sakit selama beberapa bulan. Simak profil dan biodata Remy Sylado di bawah ini.
Baca juga: Profil dan Biodata Rima Melati: Agama, Karier, Anak, Meninggal Dunia
1. Latar Belakang Remy Sylado

Japi Panda Abdiel Tambayong lahir di Makassar pada 12 Juli 1945. Nama Remy Sylado adalah salah satu identitas yang ia pakai. Penggunaan nama samaran dalam kariernya terbesit begitu saja usai Remy Sylado jengkel karena ada seorang wartawan yang hasil tulisan tidak sesuai dengan keinginannya
“Saya ambil alih semuanya (tugas menulis). Lantas saya pakai beberapa nama supaya keliatannya di media itu banyak penulis,” tuurnya dikutip Zigi.id dari YouTube PKJ Taman Ismail Marzuki.
2. Karier di Dunia Akting

Pada tahun 1972, Remy membuat ilustrasi musik untuk film berjudul Pelarian. Sempat menolak tawaran akting, pada tahun 1986 Remy kemudian debut aktor di film Tinggal Sesaat Lagi yang berlatar belakang masyarakat Manado. Meski baru debut, Remy masuk dalam nominasi ‘Pemeran Pendukung Pria terbaik’ di Festival Film Indonsia 1987.
3. Remy Sylado dan Musik

Sebelum fokus pada penulisan buku hingga terjun sebagai jurnialis, Remy Sylado terlebih dahulu mempelajari dunia musik terutama musik klasik dan rock. Dalam wawancara dengan PKJ Taman Ismail Marzuki tahun 2014, kecintaan musiknya dipupuk pada era kepemimpinan Presiden Soekarno.
Setidaknya ada 2 album yang dimiliki oleh Remy yaitu Orexas (1983) dan Bromocorah dan Putrinya (1983). Remy juga pandai bermain gitar, ia beberapa kali menunjukan kemampuan bermusiknya di pertunjukan budaya.
4. Menjadi Seorang Jurnalis
- Editor: Erika Rizqi Rachmani