ZIGI – Tasya Kamila umumkan anak sulungnya, Arrasya Wardhana Bachtiar tidak melanjutkan sekolah di Amerika Serikat. Mantan penyanyi cilik ini ungkapkan bahwa Arr sering menangis hingga disarankan untuk tidak sekolah untuk sementara waktu.
Sebab memiliki waktu yang sedikit untuk sekolah sebelum libur ajaran baru, Tasya Kamila akan kembali ke Jakarta. Bagaimana sikap Tasya Kamila ketika Arr berhenti sekolah? Yuk simak artikel lengkapnya di bawah ini!
Baca Juga: Kondisi Tasya Kamila Usai Alami Radang Kelenjar Susu sampai Demam
Anak Tasya Kamila Tidak Melanjutkan Sekolah di Amerika

Sempat menjalani preschool di Amerika Serikat, Tasya Kamila memutuskan agar putranya yang disapa Arr itu tidak melanjutkan sekolah. Di usia 4 tahun, Arr rupanya mengalami kesulitan dalam berinteraksi dengan teman-temannya karena menggunakan bahasa Inggris.
“Kalau denger cerita dari temen-temen sih biasanya adaptasinya butuh 1-2 bulan untuk bisa adjust ke sekolah yang baru dengan bahasa baru,” tulis Tasya Kamila dikutip Zigi.id dari akun Instagram-nya, @tasyakamila pada Jumat, 12 Mei 2023.
Sebab masa sekolah yang sebentar lagi berakhir, Tasya memutuskan untuk tidak melanjutkan sekolah anaknya. Bukan hanya masalah waktu, Tasya sendiri bakal kembali ke Jakarta pada Juni mendatang.
“Apalagi minggu ini Arr batuk, jadi sisa sekolahnya tinggal 2 minggu lagi. Itu juga mungkin kepotong minggu depan kita mau ke New York untuk graduation @randibachtiar. Makanya, akhirnya aku dan Randi memutuskan untuk yaudah deh udahin aja sekolahnya,” imbuh pelantun Libur Telah Tiba ini.
Melihat anak sulungnya selalu menangis karena kesulitan beradaptasi khususnya dalam komunikasi, Tasya Kamila juga turut merasa sedih.
“Ternyata ga semua cerita bisa berakhir happy ending dan sesuai harapan kita guys. Nanti insya Allah pas balik ke Jakarta biar (Arr) bisa ceria dan semangat kembali ya,” tutur Tasya Kamila.
Awal Mula Tasya Kamila Memilih Arr Berhenti Sekolah

Tasya Kamila memutuskan untuk menyusul Randi ke Amerika Serikat karena suaminya tersebut telah diterima kerja. Alhasil, Arr yang mau beranjak 4 tahun harus masuk pra-sekolah alias PAUD di Amerika Serikat. Rupanya hal tersebut tidak mudah bagi Arr karena harus beradaptasi dengan lingkungan khususnya komunikasi.
“Jadi, seminggu pertama Arr sekolah kan dia nangis terus nih. Masuk minggu kedua gak membaik, malah nangis dari semalemnya tuh. Tiap pagi selalu nanya, ‘aku sekolah ga hari ini? Kalau dijawab ‘iya’ langsung nangis-nangis menolak sekolah,” tulis Tasya Kamila.
Sebab kondisi Arr selama sekolah tidak membaik, Tasya memutuskan untuk menghubungi guru Arr. Sayangnya, respons guru Arr justru membuat Taysa kecewa karena terkesan agar anak pertama dari dua bersaudara itu tidak sekolah untuk sementara waktu.
“Jawabannya gini doang. Malah kayak disaranin untuk disenroll (keluar) gitu ga sih,” keluh Tasya Kamila.
Resposn guru sekolah Arr yang tidak memuaskan membuat Tasya membandingkannya dengan guru-guru yang ada di Indonesia karena lebih memahami kondisi anak.
“Tapi menurutku peran guru penting banget sih untuk bantu di anak beradaptasi di sekolah. Soalnya pas di sekolahnya Jakarta, walau Arr nangis tapi gurunya kayak bisa mengayomi Arr sampai akhirnya dia nyaman. Selain itu kita sama-sama cari solusi biar Arr mudah untuk beradaptasi,” imbuhnya.
Sebab masa sekolah akan berakhir dan segera kembali ke Jakarta, Tasya Kamila memutuskan untuk Arr berhenti sekolah di Amerika. Mengingat Arr selalu menangis di sekolah karena kendala bahasa yang sehari-hari digunakan.
Baca Juga: Korban Hoax, Tasya Kamila Berharap Netizen Makin Cakap Digital
- Editor: Jean Ayu Karna Asmara